Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2010

SELEKSI PUSTAKAWAN BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL TAHUN 2010

Profesi Pustakawan banyak orang yang belum mengenal dan belum tahu apa itu " pustakawan" buktinya pada hari Rabu lalu saya ditanya oleh seorang ibu yang nampaknya dari tampangnya juga seorang yang berpendidikan tanya ke saya " mas pustakawan itu apa to? trus tugasnya apa? kok ada lomba pustakawan? trus yang dilombakan apa? belum sempat menjawab keburu ibu itu ada teman yang menyapa, jadi yaa saya belum bisa menjawabnya.sayang sekali ya nasib pustakawan ? padahal jika di Luar Negeri ( Amerika, Inggris ) pustakawan bisa setaraf Professor lho!. Pada hari jumat, 13 Agustus 2010 - 19 Agustus 2010 saya mengikuti Seleksi Pemilihan Pustakawan Berprestasi Terbaik tingkat Nasional, Acara pertama diisi pembukaan dari Deputi Perpusnas Bapak Drs. Supriyanto, M.Si dilanjutkan perkenalan Peserta yang diikuti oleh 29 Provinsi. Pada hari sabtu, 14 Agustus dilakukan Presentasi peserta, sayangnya waktu hanya 10 menit untuk memapaarkan pikiran kita dan kerja kita jadi pustakawan. semoga cuk
Gambar
Teaching Information Literacy Skills Using Big6 Computer Use - J. Durham Information literacy skills can be taught to students of all ages from elementary school to graduate levels by integrating the curriculum with the Big 6 process model. Big6 is a trademarked process model that teaches students of all ages how to use critical thinking skills in evaluating tasks, research, and information, as well as communicating the results. These are all important aspects of developing information literacy. Big6 develops these skills in a natural, logical way. Teaching With Big6 The Big6 is a system developed by two educators, Michael B. Eisenberg and Robert E. Berkowitz. It is used to teach information and technology skills to students in elementary school through colleges and universities of higher education. This model’s effectiveness comes from its simplicity. It uses six steps that are integrated into the existing curriculum and applied to student work and projects. Why is Big6 Important?

Pustakawan Antara Tantangan dan Paradigma baru dalam Dunia Pendidikan di Indonesia

Gambar
I. PENDAHULUAN Selama ini banyak orang yang masih belum mengenal profesi pustakawan (Librarian). Padahal ini sering kita jumpai di perpustakaan. Banyak yang mempunyai anggapan bahwa orang yang bertugas di perpustakaan pekerjaannya adalah penjaga perpustakaan atau penjaga buku. Itu tak seluruhnya benar dan pendapat ini masih perlu diluruskan lagi. Kalau kita cermati, profesi pustakawan sesungguhnya tidak kalah penting dengan profesi-profesi lain seperti arsitek, pengacara, dosen, dokter, guru dan sebagainya. Di bidangnya, pustakawanlah yang memegang peranan mengendalikan fungsi dan jalannya sebuah perpustakaan. Ia juga mempunyai peran penting dalam proses mengumpulkan, mengolah dan mengelola informasi maupun ilmu pengetahuan dengan cara atau system tertentu sampai siap disebarluaskan dan dimanfaatkan oleh masyarakat melalui perpustakaan. Jadi dalam hal ini pustakawan bukanlah penjaga perpustakaan atau penjaga buku. Staf atau pegawai lain yang bukan pustakawan memang ada yang ditugaskan

Literasi Informasi: Kunci kemajuan yang terbuang

Pendahuluan Dalam sebuah cerita rakyat, legenda, pewayangan atau cerita-cerita kepahlawanan (epos), yang tumbuh subur di zaman praliterasi, selalu ada dua jenis pusaka yang dijadikan bahan rebutan oleh para jawara atau dua kubu yang berhadap-hadapan. Pusaka tersebut kalau tidak berupa kitab atau buku, pasti berupa senjata. Ini adalah sebuah pesan historis yang kalau ditafsirkan bisa diartikan bahwa perubahan di dunia ini bisa terjadi oleh dua kekuatan yaitu kekuatan intelektual (yang disimbolkan dengan buku) dan yang kedua adalah kekuatan militer (yang disimbolkan dengan senjata). Perubahan akan berjalan serasi apabila ada sinergi di antara keduanya yaitu adanya sinergi atara kepintaran dan kekuatan. Orang pintar tanpa kekuatan akan lemah, dan orang kuat tanpa memiliki pengetahuan (hikmah) akan merusak. Kita sudah membuktikannya di republik ini. Indonesia pernah dipimpin oleh seorang intelektual dua kali dan tidak tahan lama karena tidak memiliki kekutan. Kita pun pernah dipimpin oleh

DESAIN INTERIOR DAN PERLENGKAPAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH MODERN

Gambar
PENDAHULUAN Peningkatan mutu pendidikan dari mulai tingkat sekolah dasar sampai Sekolah menengah umum telah menjadi kebijakan pemerintah yang harus diwujudkan sebaik-baiknya. Salah satu upaya untuk peningkatan mutu pendidikan sebagai mana disebutkan dalam UU No. 20 tahun 2003 tersurat bahwa setiap satuan pendidikan jalur sekolah baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun masyarakat harus menyediakan sumber belajar. Salah satu sumber belajar yang sangat penting adalah perpustakaan, dari mulai tenaga kependidikan, peserta didik maupun staf penyelenggara sekolah memperoleh kesempatan seluas-luasnya untuk memperdalam pengetahuan dengan membaca bahan pustaka yang diperlukan baik yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan maupun sekedar untuk hiburan. (Sri Purwati, 2007) Sudah kita ketahui bahawa pepustakaan tidak hanya sekedar sebagai sumber belajar yang sangat penting, akan tetapi perpustakaan juga berfungsi sebagai pusat belajar mengajar (center learning), pusat informasi ( center infor

Membaca dengan metode SQ3R

Membaca ternyata tidak hanya sekedar membaca, tetapi ada cara yang efektif untuk lebih cepat mengerti dan memahami apa yang kita baca baik buku, artikel maupun makalah. Ada banyak metode membaca yang ditawarkan ilmuwan. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas salah satunya yakni metode SQ3R. Metoda SQ3R memberikan strategi yang diawali dengan membangun gambaran umum tentang bahan yang dipelajari, menumbuhkan pertanyaan dari judul/subjudul suatu bab dan dilanjutkan dengan membaca untuk mencari jawaban dari pertanyaan. Membaca dengan metoda SQ3R terdiri atas lima tahapan proses yaitu : 1. Survey atau meninjau 2. Question atau bertanya 3. Read atau membaca 4. Recite atau menuturkan 5. Review atau mengulang Lima Tahap Metoda SQ3R 1. SURVEY Dengan melakukan peninjauan dapat dikumpulkan informasi yang diperlukan untuk memfokuskan perhatian saat membaca. Peninjauan untuk satu bab memerlukan waktu 5-10 menit. Apa yang ditinjau? Baca Judul Hal ini dapat membantu untuk memfokuskan pada topi

LANDASAN KEGIATAN PUSTAKAWAN SEKOLAH

LANDASAN KEGIATAN PUSTAKAWAN SEKOLAH DIMENSI KOMPETENSI TENAGA PERPUSTAKAAN SEKOLAH MENURUT PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NO.25 TAHUN 2008 1. Kompetensi Manajerial 1.1 Melaksanakan kebijakan 1.1.1 Melaksanakan pengembangan perpustakaan 1.1.2 Mengorganisasi sumber daya perpustakaan 1.1.3 Melaksanakan fungsi, tugas, dan program perpustakaan 1.1.4 Mengevaluasi program dan kinerja perpustakaan 1.2 Melakukan perawatan koleksi 1.2.1 Melakukan perawatan preventif 1.2.2 Melakukan perawatan kuratif 1.3 Melakukan pengelolaan anggaran dan keuangan 1.3.1 Membantu menyusun anggaran perpustakaan 1.3.2 Menggunakan anggaran secara efisien, efektif, dan bertanggung jawab 1.3.3 Melaksanakan pelaporan penggunaan keuangan dan anggaran 2. Kompetensi Pengelolaan Informasi 2.1 Mengembangkan koleksi perpustakaan sekolah/madrasah 2.1.1 Memiliki pengetahuan mengenai penerbitan 2.1.2 Memiliki pengetahuan tentang karya sastra Indonesia dan dunia 2.1.3 Memiliki pengetahuan tentang sumber biografi tokoh nas